Pemberian Vaksin Cacar Monyet dalam Kehamilan: Pelajaran yang Harus Dipetik dari COVID-19

Pemberian Vaksin Cacar Monyet dalam Kehamilan: Pelajaran yang Harus Dipetik dari COVID-19

Artikel Mingguan

Beberapa bulan terakhir, wabah cacar monyet terjadi di luar Afrika. Jumlah kasus yang tercatat saat ini sudah lebih dari 2000 kasus, tetapi sumber dan cara penularan virus masih belum jelas. Ditambah beberapa peristiwa penularan terjadi pada orang yang belum bepergian ke suatu negara dimana virus tersebut endemik. Data tentang infeksi cacar monyet pada kehamilan sangat terbatas.

Namun, ditemukan beberapa kasus cacar monyet pada kehamilan yang mengakibatkan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal, termasuk kematian janin, kelahiran prematur, dan keguguran. Dalam menghadapi wabah ini, vakinasi perlu dilakukan.

Pemberian vaksin hingga 14 hari setelah terpapar mungkin tidak mencegah penyakit tetapi dapat mengurangi keparahan gejala. Vaksin ini juga ditawarkan sebagai profilaksis kepada petugas kesehatan yang kemungkinan besar akan menghadapi kasus dugaan cacar monyet. Selain itu, kelompok rentan juga harus mendapatkan vaksin ini termasuk wanita hamil. Pelajaran yang dipetik selama pandemi COVID-19 harus dipertimbangkan.

Wanita hamil tidak boleh dikecualikan dari studi awal vaksin dan terapi lain, sehingga mereka mendapat manfaat lebih awal dan memberikan data yang diperlukan untuk menetapkan keamanan dan efektivitas vaksin dan terapi tersebut.

Artikel ini telah dipublikasikan pada Juni 2022 di The Lancet Global Health, selengkapnya KLIK DISINI