Keterampilan Ibu Setelah Melahirkan dan Prediktornya: studi cross-sectional

Keterampilan Ibu Setelah Melahirkan dan Prediktornya: studi cross-sectional

Artikel Mingguan

Melahirkan adalah salah satu pengalaman terpenting dalam hidup bagi banyak orang. Pengalaman melahirkan seringkali dianggap sebagai peristiwa yang positif dan alami serta berdampak baik terhadap kesehatan orang yang melahirkan maupun bayi yang baru lahir. Pengalaman melahirkan yang positif dikaitkan dengan peningkatan ikatan dan tingkat menyusui yang lebih tinggi.

Hal ini juga dapat meningkatkan kesabaran, tanggung jawab, dan kemandirian pada orang tua yang baru saja melahirkan. Sebaliknya, pengalaman melahirkan yang negatif dapat merugikan dan bahkan membahayakan dalam beberapa kasus, menyebabkan gangguan pada perkembangan neonatus, nutrisi, tidur dan bahkan suasana hati pada anak usia dini. Bagi orang tua yang melahirkan, hal ini dapat menyebabkan penurunan kesuburan di masa depan, peningkatan angka aborsi dan peningkatan permintaan kelahiran sesar pada kehamilan berikutnya.

Pengalaman melahirkan yang negatif juga meningkatkan angka depresi pasca melahirkan, gangguan stres pasca trauma dan perasaan negatif terhadap anak. Oleh karena itu, cara-cara untuk meningkatkan pengalaman melahirkan yang lebih positif harus dipahami dan diprioritaskan sepenuhnya.

Promosi perawatan perinatal yang berbasis bukti, berpusat pada individu, dan penuh rasa hormat selama kehamilan dan persalinan merupakan hal yang sangat penting. Strategi untuk meningkatkan pengalaman melahirkan dan efikasi diri sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan ibu pada masa nifas. Pelayanan prenatal yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi ibu setelah melahirkan akan menjadi penting dalam mencapai hal ini secara keseluruhan.

Artikel ini telah dipublikasikan pada Maret 2024 di BMC Pregnancy and Childbirth, selengkapnya https://bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12884-024-06412-3