Hubungan antara Depresi Pascapersalinan dan Efikasi Diri Ibu untuk Menyusui: tinjauan sistematis dan meta-analisis

Hubungan antara Depresi Pascapersalinan dan Efikasi Diri Ibu untuk Menyusui: tinjauan sistematis dan meta-analisis

Artikel Mingguan

Menyusui menjamin kelangsungan hidup, kesehatan dan pertumbuhan pada semua anak dan meningkatkan pengembangan sumber daya manusia. WHO dan UNICEF telah merekomendasikan pemberian ASI eksklusif untuk semua bayi sejak lahir hingga usia 6 bulan dan menekankan dukungan dan kelanjutan pemberian ASI dengan penambahan suplemen nutrisi hingga anak berusia dua tahun. Meskipun terdapat banyak manfaat dari pemberian ASI bagi anak-anak dan banyaknya kegiatan untuk mempromosikan pemberian ASI, namun tingkat pemberian ASI eksklusif masih rendah. Menurut UNICEF, rata-rata global pemberian ASI eksklusif pada bayi di bawah 6 bulan adalah 41%. Studi menunjukkan bahwa di dunia, 56% bayi mendapat ASI eksklusif hingga usia 4 bulan, dan 28% bayi mendapat ASI hingga usia 6 bulan.

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan ibu dalam menyusui dan pemberian ASI eksklusif diantaranya adalah pengetahuan dan sikap ibu, sistem dukungan, status sosial ekonomi ibu, dan efikasi diri ibu dalam menyusui. Efikasi diri merupakan keyakinan pribadi seseorang terhadap sejauh mana pengaruhnya terhadap peristiwa-peristiwa penting dalam hidupnya. Efikasi diri merupakan salah satu faktor psikologis penting yang dapat mempengaruhi durasi menyusui.

Efikasi diri dalam menyusui tidak hanya dipengaruhi oleh kinerja individu tetapi juga kesehatan mental ibu. Oleh karena itu, gangguan psikologis seperti stres, kecemasan, depresi, dan berkurangnya dukungan sosial dapat berdampak buruk terhadap efikasi diri menyusui pada ibu. Artikel ini telah dipublikasikan pada April 2024 di BMC Pregnancy and Childbirth, selengkapnya KLIK DISINI