Pengaruh Pendidikan, Kemiskinan, dan Sumberdaya Terhadap Keluarga Berencana di Negara Berkembang

Artikel Mingguan

Negara-negara berkembang menghadapi banyak kesulitan karena kenaikan populasi. Tingkat kesuburan tinggi telah menimbulkan peningkatan risiko kesehatan bagi kesehatan ibu dan anak, yang mengakibatkan kualitas hidup yang buruk.

Menurut WHO, sekitar 225 juta wanita di negara berkembang ingin membatasi kelahiran anak tetapi tidak dapat melakukannya karena kebutuhan yang tidak terpenuhi, kurangnya sumber daya, akses terbatas ke layanan keluarga berencana (KB), kepercayaan agama, dan buta huruf.

Family Planning/ keluarga berencana dapat memainkan peran penting dalam menstabilkan masalah di negara-negara berkembang. Tujuan tinjauan literatur ini adalah untuk mengeksplorasi dan mensintesis artikel tentang pendidikan, kemiskinan, dan sumber daya layanan KB di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Artikel ini dipublikasikan pada 2018 di jurnal Clinics in Mother and Child Health, selengkapnya https://www.longdom.org/open-access/the-effects-of-education-poverty-and-resources-on-family-planning-in-developing-countries-2090-7214-1000289.pdf