Jakarta – Kanker tulang osteosarkoma atau osteosarcoma adalah salah satu jenis kanker yang paling sering dialami anak. Kanker ini bersifat ganas dan kerap disertai gejala nyeri lutut.
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh. Kanker umumnya dialami oleh orang dewasa. Namun, anak-anak ternyata berpotensi mengalami jenis-jenis kanker tertentu. Jika telat ditangani, sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Salah satu kanker yang dialami oleh anak adalah kanker tulang. Menurut spesialis ortopedi dan traumatologi serta konsultan onkologi ortopedi dr Yogi Prabowo, SpOT(K) Onk dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), kanker tulang adalah tumor ganas pada tulang yang banyak terjadi pada anak-anak.
Kanker tulang terdiri dari beberapa jenis. Namun, jenis yang paling sering dialami anak adalah osteosarcoma, ewing sarcoma, dan chondrosarcoma.
“Osteosarkoma banyak mengenai anak-anak usia remaja. Insidensi yang paling tinggi umur 10 hingga 20 tahun dan menyebabkan banyak masalah seperti kecacatan, kematian sehingga berkurangnya kualitas hidup anak,” ungkap dr Yogi ketika ditemui detikcom di RSCM, Rabu (1/2/2023).
Anak yang berhasil sembuh dari kanker tulang mungkin mengalami disabilitas akibat kaki yang diamputasi untuk mencegah penyebaran sel-sel kanker.
Umumnya kanker tulang pada anak prevalensinya kecil, hanya sekitar 1 persen dari seluruh kanker yang ada. Meskipun hanya 1 persen, kanker tulang bersifat sangat ganas dan menimbulkan banyak masalah pada anak. Pertumbuhan sel kanker ini cepat sehingga pengobatan sering terlambat.
Gejala Kanker Tulang
Gejala awal kanker tulang adalah timbul rasa nyeri di sekitar lutut. Rasa nyeri ini terjadi di lutut karena sel kanker cepat berkembang pada lempeng pertumbuhan yang paling aktif atau growing bone. Pada anak, sendi lutut berkontribusi 70-80 persen terhadap pertumbuhan tinggi badan.
“Tempat lain juga bisa, misalnya di bahu (proximal humerus), pergelangan tangan, atau tulang-tulang lain. Tapi paling sering frekuensinya pada sendi lutut sehingga menyebabkan disabilitas,” jelas dr Yogi.
Begitu terkena kanker tulang, anak merasakan nyeri hebat bahkan patah tulang. Kondisi ini menyebabkan anak tidak bisa berjalan dan beraktivitas. Selanjutnya, rasa nyeri itu berkembang menjadi benjolan dalam hitungan bulan. Benjolan tersebut berpotensi membesar lebih dari tubuh anak itu sendiri.
Gejala lainnya adalah tubuh anak menjadi kurus kering karena digerogoti oleh sel-sel kanker. Kulit berubah pucat karena anak kekurangan darah. Oksigenasi ke seluruh tubuh pun berkurang sehingga anak mungkin mengalami gangguan lainnya.
Penyebab Kanker tulang
dr Yogi menjelaskan saat ini belum diketahui pasti penyebab kanker tulang. Akan tetapi, faktor genetik diduga menjadi penyebab penyakit ini.
“Seseorang yang mempunyai (risiko) genetik kanker tulang harus diawasi dari awal dan mungkin bisa dilakukan terapi genetik,” kata dr Yogi.
Sumber: detik.com