Nail Biter (NB) atau menggigit kuku umumnya dikaitkan dengan gangguan kejiwaan yang mendasari seperti ADHD, gangguan oposisi, dan gangguan kecemasan pemisahan. Umumnya hal ini sering dilakukan anak kecil. Asosiasi sesekali lainnya termasuk enuresis, gangguan obsesif terkait kompulsif, gangguan depresi, kecacatan intelektual dan perilaku stereotip lainnya.
Secara sosial, penggigit kuku sering dipandang sebagai gugup dan belum dewasa serta menjadi sasaran komentar kritis yang selanjutnya dapat memperburuk perilaku tersebut. Komplikasi seperti infeksi, pembentukan jaringan parut atau keloid, cedera gigi dan gusi, dan jarang terjadi osteomielitis.2 Dalam kasus ini, NB berulang menyebabkan autoinfeksi dan penyebaran kutil ke lidah, yang awalnya terlokalisasi di atas jari.
Kebiasaan NB atau menggigit kuku tidak boleh diobati dengan obat-obatan psikotropika, kecuali itu terjadi dalam konteks gangguan kejiwaan yang mendasarinya seperti yang disorot dalam kasus ini (ADHD).
Manajemen NB harus mencakup penilaian menyeluruh untuk komorbiditas psikiatrik. Namun, terapi perilaku tetap menjadi lini pertama manajemen dengan bukti level 2 yang kuat. Artikel ini dipublikasikan pada Juni 2020 di jurnal Wiley Online Library, selengkapnya https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/jpc.14920