Kehamilan yang tidak diinginkan dianggap sebagai tantangan kesehatan masyarakat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sekitar 89% dari kejadian global kehamilan yang tidak diinginkan terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Memastikan akses terhadap kontrasepsi yang efektif setelah kelahiran adalah kunci untuk mengurangi kehamilan yang tidak diinginkan. Namun, hal ini masih menjadi tantangan, terutama bagi perempuan yang kurang beruntung secara sosial ekonomi serta mereka yang tinggal di daerah pedesaan. Keterbatasan pilihan dan akses terhadap alat kontrasepsi, ketakutan atau pengalaman akan efek samping, pertentangan budaya atau agama, kualitas layanan yang buruk, dan hambatan berbasis gender adalah faktor yang mendorong penggunaan kontrasepsi menjadi kurang efektif. Selain itu, penting untuk mengetahui pola penggunaan metode kontrasepsi sebelum kehamilan dan apakah pengalaman kehamilan yang tidak diinginkan mempengaruhi penggunaan metode kontrasepsi selanjutnya. Artikel ini telah dipublikasikan pada September 2022 di Reproductive Health Journal, selengkapnya KLIK DISINI