Selama pandemi COVID-19 berlangsung, banyak orang yang terdampak baik secara mental maupun fisik. Namun bagi wanita dengan komplikasi kehamilan, hal ini dapat meningkatkan tingkat stress yang dialami. Pada gelombang pertama pandemi, langkah wajib yang disarankan oleh manajemen pandemi adalah mempertimbangkan pembatasan aktivitas di semua daerah. Hal ini berdampak pada penurunan kunjungan kehamilan di fasilitas kesehatan dan kondisi psikologis serta fisik pada wanita hamil.
Konsumsi makanan yang tidak tepat, tingkat stress yang meningkat dan kurang aktivitas fisik selama hamil meningkatkan peluang mengalami diabetes selama kehamilan (diabetes gestasional). Diabetes gestasional adalah masalah kesehatan yang memerlukan rencana perawatan kompleks. Selain pengelolaan biologis melalui diet, obat-obatan, dan aktivitas fisik, rencana pengelolaan wajib harus dirancang untuk menangani aspek psikologis. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan, diabetes gestasional akan meningkat peluangnya pada wanita Asia.
Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan. Kesejahteraan psikologis wanita secara keseluruhan dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Selain itu, pasangan yang suportif dapat membantu seorang ibu selama kehamilan dengan memunculkan pikiran, perasaan, menunjukkan perhatian, dan menunjukkan empati. Mendengarkan secara efektif dan memunculkan pikiran dan emosi yang membangun ruang percakapan bagi individu yang cemas dapat merestrukturisasi pikiran dan emosi mereka. Sehingga peran pasangan dan keluarga bermanfaat untuk mengurangi peluang mengalami diabetes gestasional.
Artikel ini telah dipublikasikan pada Oktober 2021 di International Journal of Women’s Health, selengkapnya https://www.dovepress.com/