Terlepas dari tanda – tanda peringatan dini tentang ancaman terhadap ketahanan pangan, intervensi kemanusiaan sering tertinggal dari tanda – tanda peringatan ini. Iklim dan kondisi konflik adalah salah satu faktor terpenting yang mendahului kegagalan sistem pangan dan krisis malnutrisi di seluruh dunia.
Penelitian menunjukkan bagaimana konflik dan kondisi iklim dapat mengubah makanan fungsional dan sistem ekonomi, tetapi penelitian ini tidak membahas dampak kesehatan yang parah dari kondisi tersebut pada bayi dan anak kecil.
Menerjemahkan temuan penelitian kuantitatif ke dalam intervensi kemanusiaan membutuhkan detail geografis, yang menghasilkan peringatan spesifik lokasi tentang risiko kerawanan pangan. Peneliti menjelaskan bagaimana penggunaan data kuantitatif referensi spasial yang tersedia dapat mendukung intervensi yang ditargetkan untuk ketahanan nutrisi.
Program kemanusiaan yang efektif untuk intervensi gizi yang ditargetkan memerlukan kumpulan data waktu nyata tentang pendorong dan model ketahanan pangan yang dapat memberikan panduan yang dapat ditindaklanjuti untuk mengurangi dampak negatif dari konflik dan kondisi iklim pada orang – orang yang paling rentan terhadap kerawanan pangan. Meskipun pengobatan malnutrisi akut penting, mengobati malnutrisi yang ada saja tidak cukup.
Sebaliknya, tindakan untuk mencegah malnutrisi akut harus diambil untuk meminimalkan penderitaan dan memaksimalkan kesejahteraan, terutama dalam konteks yang rentan terhadap memburuknya kondisi iklim dan konflik.
Artikel ini dipublikasikan pada 2021 di jurnal The Lancet Planetary Health, selengkapnya Klik Disini