WHO menyarankan bahwa angka kelahiran sesar harus sebesar 10-15% dan berdasarkan indikasi klinis, namun angka global telah meningkat sejak tahun 1970an. Secara global > 21% dari seluruh kelahiran pada tahun 2010–2018 dilahirkan melalui operasi sesar. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat hingga 29% dari seluruh kelahiran kemungkinan akan dilakukan melalui operasi caesar pada tahun 2030.
Persalinan sesar yang diindikasikan secara klinis dapat meningkatkan kondisi ibu dan janin serta mengurangi morbiditas dan mortalitas. Namun, prosedur persalinan sesar yang tidak perlu dapat menyebabkan biaya rumah sakit yang lebih tinggi, masa rawat inap yang lebih lama, dan peningkatan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Penelitian ini diadakan di dua rumah sakit tersier di Bangkok, Thailand yang memiliki angka kelahiran sesar jauh melebihi angka target yang direkomendasikan WHO yaitu 10–15%.
Persalinan secara sesar banyak dijumpai pada tiga kelompok perempuan yaitu nulipara dengan kehamilan sefalik tunggal cukup bulan; multipara tanpa bekas luka di rahim dalam persalinan spontan; dan multipara dengan bekas luka di rahim. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa upaya untuk mengurangi angka kelahiran sesar yang tidak terindikasi secara klinis di Thailand mungkin perlu difokuskan pada penurunan angka kelahiran di kalangan multipara.
Artikel ini telah dipublikasikan pada Februari 2024 di BMC Pregnancy and Childbirth, selengkapnya https://bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12884-024-06314-4