Fibrilasi atrium (AF), aritmia jantung yang paling umum dengan signifikansi klinis, adalah epidemi global yang sedang berkembang. Hal ini berkaitan dengan peningkatan mortalitas dan morbiditas, terutama stroke dan gagal jantung. Meskipun AF umumnya menyerang individu paruh baya dan lebih tua, namun AF juga muncul pada anak-anak dan dewasa muda.
Insiden AF pada anak-anak dan dewasa muda sedikit meningkat selama beberapa dekade terakhir dan diperkirakan prevalensinya adalah 0,12% sampai 0,16%. Memiliki AF di usia muda menjadikan beban sosial ekonomi yang lebih tinggi daripada di usia tua karena hilangnya produktivitas kerja seumur hidup dan meningkatnya biaya perawatan kesehatan.
Faktor risiko AF yang sudah mapan, seperti usia, jenis kelamin laki-laki, faktor genetik, merokok, obesitas, hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung tertentu, tidak menjelaskan sebagian besar kasus AF pada anak-anak dan dewasa muda. Pengetahuan tentang etiologi AF pada anak-anak dan dewasa muda masih kurang, mendorong perlunya penelitian lebih lanjut di bidang ini.
Pertumbuhan janin yang terbatas dan berlebihan, seperti BBLR, makrosomia telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, penyakit jantung iskemik, stroke, gagal jantung, dan gangguan kardiometabolik lainnya pada masa kanak-kanak dan dewasa.
Usia kehamilan yang pendek, sebagaimana tercermin dalam kelahiran prematur, juga ditemukan terkait dengan peningkatan risiko kardiovaskular, stroke, dan gagal jantung, terlepas dari pertumbuhan janin. Pengetahuan tentang hubungan antara pertumbuhan janin dan risiko AF masih terbatas dan tidak konsisten.
Artikel ini telah dipublikasikan pada April 2022 di JAMA Pediatrics, selengkapnya https://jamanetwork.com/journals/jamapediatrics/fullarticle/2804202