Diabetes gestational biasanya dimulai pada trimester kedua kehamilan ketika ibu tidak dapat mensekresi insulin yang cukup untuk mengkompensasi peningkatan nutrisi pada kehamilan dan kemungkinan peningkatan lemak dan hormon anti-insulin yang terjadi selama kehamilan (seperti hormon plasenta manusia, kortisol, dan prolaktin). Diabetes gestational berdampak pada ibu dan janin yang dapat bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu antara lain distosia bahu, preeklamsia, operasi caesar, diabetes tipe-2, sindrom metabolik, dan penyakit kardiovaskular. Sedangkan komplikasi neonatus meliputi makrosomia, trauma neonatus, hipoglikemia, dan gangguan metabolisme lainnya.
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan terjadinya diabetes gestational, antara lain usia, riwayat diabetes gestational sebelumnya, indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 30 kg/m2, riwayat keluarga diabetes, riwayat bayi makrosomia dengan berat 4,5 kg, dan ras. Pengukuran komposisi tubuh tampaknya menjadi metode praktis untuk skrining potensial diabetes gestational. Komposisi tubuh merupakan faktor risiko untuk kondisi seperti diabetes, preeklampsia, dan hipertensi gestasional. Obesitas adalah prediktor kuat diabetes gestational, dan obesitas perut merupakan faktor kuat dalam perkembangan diabetes gestational dan diabetes di masa depan.
Artikel ini telah dipublikasikan pada Agustus 2022 di Plos One, selengkapnya https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0271068