Penguatan Literasi Kesehatan Keluarga dalam Mencegah dan Menangani Stunting

Kesehatan ibu dan Anak

Kerangka Acuan Kegiatan Seminar Hari Keluarga Nasional

“Penguatan Literasi Kesehatan Keluarga dalam Mencegah dan Menangani Stunting”

 Rabu, 29 Juni 2022 | 10.00 – 11.10 WIB


Pada 2022 lokus stunting sebanyak 514 kabupaten/kota. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun – tahun sebelumnya. Angka stunting di Indonesia sendiri sudah mencapai 24,4% yang sudah melebihi standar WHO yaitu di angka 20%, artinya 1 dari 3 balita di Indonesia mengalami stunting. Sebanyak 13 provinsi memiliki kategori sangat tinggi untuk prevalensi stunting – nya, 17 provinsi berkategori prevalensi tinggi, dan 4 provinsi berkategori prevalensi sedang.

BKKBN yang menjadi komando dalam penanganan stunting sudah memiliki strategi untuk penanganan stunting ke depan, paling tidak beberapa layanan akan ditingkatkan. Seperti pencatatan melalui e-PPBGM, pencatatan pelaporan ini akan diperkuat kembali mulai dari level posyandu. Anak yang mengalami stunting juga akan mendapatkan makanan bergizi 3 kali sehari selama 3 bulan berturut – turut melalui program yang ada di dinas kesehatan kabupaten/kota masing – masing. Layanan lainnya adalah sosialisasi agar ibu dan keluarga llebih paham soal gizi untuk anak.

Untuk mendukung pemahaman keluarga melalui kegiatan sosialisasi yang juga disebut dengan penguatan literasi, strategi yang berbasis kondisi suatu daerah menjadi hal krusial. Sebab, ketika tidak memperhatikan kondisi lokal kemudian membangun intervensi serta menyediakan sistem pendukungnya, maka dapat terjadi inefiesiensi dan non efektivitas sebuah program/layanan.

Titik – titik potensial intervensi literasi kesehatan

Setiap wilayah kabupaten/kota memiliki potensi masing-masing dalam mengatasi masalah kebutuhan nutrisi keluarga. Pangan lokal sangat bervariasi, tergantung bagaimana menyediakan dan mengelolanya. Isu ini merupakan salah satu bagian penting dalam pendekatan literasi dalam keluarga. Sehingga menjadi hal menarik bagaiamana pemerintah pusat dapat menyokong intervensi berbasis wilayah tersebut.


Tujuan Kegiatan

  1. Memaparkan program – program stunting termasuk penguatan literasi kesehatan yang sudah berjalan di salah satu daerah lokus
  2. Mendapatkan gambaran rencana strategi daerah dan pusat dalam penanganan stunting
  3. Berpeluang memberikan strategi dan ide baru dalam penguatan literasi berdasarkan diskusi yang dibangun.

Peserta Seminar

Peserta yang akan berpartisipas dalam workshop ini terdiri dari:

  1. Pengajar/ dosen gizi berbagai universitas
  2. Pusat kajian/penelitian gizi
  3. Dinas kesehatan kabupaten kota/provinsi
  4. Mahasiswa peminatan gizi
  5. Praktisi
  6. Stakeholder daerah terkait
  7. Pihak lain yang tertarik pada minat stunting dan gizi

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan akan dilaksanakan secara daring pada:

  • Hari, tanggal: Rabu, 29 Juni 2022
  • Pukul:  10.00 – 11.10 WIB
  • Link zoom: Klik DISINI
  • Meeting ID: 843 0059 4886 – Passcode: 949596

Agenda Kegiatan

Waktu Materi Penanggung jawab
10.00-10.05 Pembukaan Moderator
10.05-10.15 Pengalaman daerah dalam penanganan stunting


Materi
Pemateri 1: Kepala dinas Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur
10.15-10.20 Pengalaman dan rancangan program edukasi penanganan stunting


Materi
Pemateri 2: BKKBN Pusat
10.20-10.30 Pembahas: Mubasysyr Hasanbasri
10.30-11.00 Diskusi Moderator
11.00-11.10 Closing statement Pembahas dan moderator
[1] https://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/10810730.2010.501094