Peringatan hari keselamatan pasien sedunia yang jatuh pada tanggal 17 september pada tahun ini mengusung tema safe maternal and newborn care. Risiko kematian ibu dan bayi masih menjadi permasalahan di berbagai negara termasuk di Indonesia. Sebagai upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan berkomitmen dalam mewujudkan layanan ibu dan bayi yang aman terutama pada masa pandemi COVID-19.
Kemenkes akan meningkatkan tiga langkah baru untuk meningkatkan penguatan keselamatan ibu dan anak yaitu meningkatkan cakupan imunisasi, meningkatkan jumlah kunjungan Antenatal Care (ANC), dan juga memastikan infrastruktur USG siap di setiap puskesmas.Jumlah vaksin yang akan diterima oleh anak meningkat dari sebelumnya 11 vaksin menjadi 14 vaksin, termasuk vaksin PCV, HPV dan Rotavirus yang bisa meningkatkan kekebalan anak dari penyakit pneumonia dan juga diare. Jumlah kunjungan ANC juga akan ditambah dari sebelumnya 4 kunjungan menjadi 6 kunjungan dan dua diantaranya harus kunjungan bertemu dengan dokter.
Selain itu, Kemenkes juga telah meluncurkan program agar seluruh puskesmas dapat memiliki alat USG, sehingga dalam pemeriksaan di tingkat puskesmas sudah dapat mengamati kondisi janin di dalam kandungan ibu sebelum masa lahirnya tiba, untuk memastikan ada tidaknya komplikasi yang harus segera di tangani di fasyankes. Hal ini adalah usaha-usaha konkrit pemerintah untuk memastikan tingkat kematian ibu dan anak bisa di kurangi secara drastis. Langkah-langkah ini diharapkan dapat diterapkan mulai tahun depan.
Artikel ini telah diterbitkan di website Sehat Negeriku, selengkapnya https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/