Pandemi COVID-19 berdampak pada semua aspek kehidupan dan dapat menimbulkan stres bagi kelompok rentan seperti ibu dengan anak usia sekolah, baik ibu rumah tangga maupun ibu bekerja.
Dengan beredarnya informasi yang tidak terkendali tentang obat-obatan, suplemen, dan obat herbal yang diyakini dapat mengobati COVID-19, pengobatan sendiri dan penyalahgunaan terhadap obat dan suplemen dapat meningkat. Selain itu, kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung juga dapat mempengaruhi tingkat stress yang dimiliki ibu. Reaksi terhadap situasi stress ini dipengaruhi oleh latar belakang demografis.
Selama masa pandemi ini, masyarakat mengkhawatirkan kesehatan pribadi dan keluarga yang dapat berupa perubahan pola tidur atau pola makan, masalah kesehatan kronis yang lebih buruk, atau asupan alkohol, tembakau, obat-obatan, dan suplemen yang berlebihan. Informasi tentang obat dan suplemen sebagai terapi COVID-19 atau pencegahan (“anti-COVID”) beredar luas, yang mengarah pada praktik pengobatan sendiri. Sebelum pandemi, praktik pengobatan sendiri telah umum di Indonesia, termasuk konsumsi produk alami pada ibu hamil.
Penelitian ini menunjukkan pentingnya mengontrol informasi dan memperluas pengetahuan ibu untuk menemukan informasi yang benar untuk meminimalkan efek yang tidak diinginkan pasca pandemi COVID-19. Peningkatan kesadaran akan masalah kesehatan jiwa di masyarakat, terutama pada populasi rentan seperti ibu dengan anak usia sekolah, diperlukan untuk menghindari efek merugikan yang mungkin terjadi di kemudian hari.
Artikel ini telah dipublikasikan pada Juli 2021 di International Journal of Women’s Health, selengkapnya https://www.dovepress.com/anti-covid-19-medications-supplements-and-mental-health-status-in-indo-peer-reviewed-fulltext-article-IJWH