Pelaksanaan Audit Maternal Perinatal Efektif dengan 10 Langkah Mamuju

Reportase

Mamuju, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK), FK – KMK UGM bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menyelenggarakan Training Of Trainer (TOT) Pelaksanaan Audit Maternal Perinatal (AMP) efektif dengan 10 langkah. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari di Hotel Lukes Mamuju. Kegiatan difasilitasi oleh Tim Konsultan Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak yakni Dr. dr Hanevi Djasri MARS, FISQua dan Andriani Yulianti, MPH.

Secara umum setiap daerah telah melakukan kegiatan AMP setiap tahun, pertemuan khusus untuk membahas kegiatan tersebut juga rutin dilaksanakan. Namun pada beberapa kota / kabupaten penyebab kematian sering terjadi secara berulang – ulang. Bila melihat dari penyebab kematian ibu dan bayi, maka tercatat bahwa penyebab utama kematian seperti perdarahan, hipertensi, infeksi, abortus pada kematian ibu dan pada anak seperti BBLR, asfiksia, infeksi dan lain – lain, sebuah kondisi medis yang sebenarnya dapat dicegah dan diatasi.

Sehingga tentunya menimbulkan pertanyaan bagaimana dengan kualitas pelaksaaan AMP, bagaimana rekomendasi yang dihasilkan, apakah rekomendasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, dan terakhir apakah rekomendasi dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan  AMP bukan merupakan hal yang baru, melainkan ilmu yang sudah lama diketahui oleh pegiat kesehatan ibu dan anak, namun apakah AMP yang dilakukan selama ini sudah efektif? Sudahkah AMP digunakan sebagai ajang pembelajaran? Bukan sebagai ajang saling menyalahkan? Ataukah pertemuan AMP hanya dibuat sebatas untuk menggugurkan kewajban semata?

Selama 2 hari peserta diajak untuk mempelajari kembali bagaimana melakukan AMP yang efektif dimulai dari melakukan identifikasi untuk setiap kematian ibu dan bayi, menentukan penyebab langsung dan tak langsung, setelah mendapatkan kepastian penyebab langsung atau tidak langsung maka tentukan apakah penyebab kematian tersebut (langsung dan tidak langsung dapat/tidak dapat dicegah, bila dapat dicegah namun tidak dlakukan atau tidak adekuat maka cari akar masalahnya, ketika sudah dicari akar masalahnya maka tentukan rekomedasi perbaikan dari akar masalah kemudian menetapkan skala prioritas rekomendasi dan setelah ditetapkan prioritas setelah itu kemudian disusun detil rencana tindak lanjut pelaksanaan rekomendasi serta mengadvokasi seluruh pemegang kepentingan/ stakeholder untuk melaksankan rekomendasi sesuai tugas dan kewenangannya serta melakukan monitoring evaluasi terhadap AKI AKB. Reporter: Andriani Yulianti

Untuk mendapatkan informasi selengkapnya mengenai kegiatan ini, silakan menghubungi pengelola harian website ini melalui email: ndiani_86@yahoo.com.