Meskipun melahirkan adalah proses fisiologis alami, banyak calon ibu terutama mereka yang hamil untuk pertama kalinya, mengalami kecemasan, depresi, takut melahirkan, dan keadaan psikologis negatif lainnya. Hal ini sering kali disertai dengan pemahaman yang terbatas tentang kehamilan, yang berdampak tidak kondusif untuk proses melahirkan, rehabilitasi pascapersalinan, dan perawatan bayi baru lahir. Pada tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengusulkan rekomendasi baru bahwa perempuan harus memiliki akses ke layanan kebidanan yang berkualitas untuk setiap persalinan, termasuk hak untuk diperlakukan dengan hormat dan bermartabat, memilih pengasuh persalinan mereka sendiri, memiliki hubungan baik dan komunikasi yang jelas dengan staf kebidanan, ditawarkan pilihan penghilang rasa sakit selama persalinan, dan memilih posisi melahirkan mereka sendiri selama persalinan. Oleh karena itu, perawatan prenatal ibu yang ditujukan untuk meningkatkan hasil kehamilan dan rehabilitasi pascapersalinan sangat penting dan mendesak.
Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan dalam teknologi medis telah membuat model keperawatan tradisional tidak relevan, dan paradigma perawatan keperawatan saat ini menekankan intervensi keperawatan yang berpusat pada pasien dan holistik. Manajemen klaster telah muncul sebagai konsep manajemen baru yang menggunakan pendekatan terstruktur dan komprehensif untuk menawarkan intervensi komprehensif untuk penyakit serta telah digunakan dalam manajemen klinis beberapa penyakit di seluruh dunia. Program manajemen klaster antenatal yang efektif dapat memungkinkan ibu hamil untuk menguasai informasi dasar tentang kehamilan, perawatan diri, manajemen diri selama persalinan dan perawatan perinatal, menyusui, dan perawatan bayi baru lahir, serta tetap sehat selama kehamilan, sehingga dapat memastikan persalinan yang lancar dan keselamatan ibu hamil dan bayi.
Perawatan klaster merupakan model berbasis bukti dan berpusat pada pasien yang dapat meningkatkan perawatan kehamilan, serta memberikan layanan keperawatan berkualitas tinggi kepada pasien, dan telah banyak digunakan dalam praktik klinis dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, sebagian besar penelitian sebelumnya mengevaluasi program perawatan klaster hanya untuk satu skenario klinis. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan dan menerapkan program perawatan klaster antenatal untuk berbagai masalah prenatal yang dihadapi oleh ibu nifas guna menganalisis efek penerapannya. Artikel ini telah dipublikasikan pada Agustus 2024 di BMC Pregnancy and Childbirth, selengkapnya https://bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12884-024-06742-2