Kehamilan dan persalinan mengancam jiwa jutaan perempuan di negara-negara berpendapatan rendah karena sulitnya mengakses layanan kesehatan ibu. Secara global, satu perempuan meninggal setiap 2 menit selama kehamilan dan persalinan. Demikian pula pada periode neonatal, diperkirakan 2,3 juta bayi meninggal pada bulan pertama kehidupan pada tahun 2021, dan terdapat 5,0 juta kematian pada anak-anak berusia di bawah lima tahun. Penyakit menular, seperti pneumonia, diare, dan malaria, bersama dengan kelahiran prematur dan komplikasi terkait intrapartum merupakan salah satu kontributor utama kematian ini. Sebagian besar kematian ini dapat dicegah jika tersedia akses yang memadai ke layanan perawatan kesehatan ibu dan anak (KIA).
Meskipun telah ada kemajuan global yang signifikan dalam mengurangi angka kematian anak dan bayi baru lahir, angka kematian tersebut masih terlalu tinggi. Untuk mengatasi permasalahan hasil KIA yang buruk, selama satu dekade terakhir, konsep asuhan berkesinambungan telah muncul sebagai prinsip panduan penting dalam kesehatan reproduksi, ibu, bayi baru lahir, dan anak. Penyediaan layanan KIA yang memadai secara berkelanjutan sangat penting untuk mencapai Tujuan 3 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang bertujuan untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan yang baik. Asuhan berkesinambungan pada setiap tahap perawatan KIA telah meningkat secara terus-menerus selama periode 2002–2017 di Indonesia. Meskipun demikian, hanya satu dari dua anak yang menerima keempat komponen asuhan berkesinambungan.
Artikel ini telah dipublikasikan pada April 2024 di Primary Health Care Research and Development, selengkapnya KLIK DISINI