Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kehamilan pada wanita dengan endometriosis meningkat karena meluasnya penggunaan teknologi reproduksi buatan. Beberapa studi telah melaporkan bahwa riwayat endometriosis meningkatkan risiko komplikasi perinatal, seperti plasenta previa dan kelahiran prematur. Selain itu, endometriosis yang lebih parah dikaitkan dengan risiko komplikasi perinatal yang lebih tinggi. Namun, belum diketahui apakah pengobatan pra-kehamilan untuk endometriosis dapat mengurangi komplikasi perinatal. Studi ini bertujuan untuk mengklarifikasi hubungan antara endometriosis dan komplikasi perinatal serta menyelidiki apakah ada perbedaan signifikan dalam kejadian komplikasi ini tergantung pada tingkat penyelesaian pembedahan endometriosis. Studi ini mengidentifikasi secara retrospektif semua persalinan di Rumah Sakit Universitas Hirosaki antara Januari 2008 dan Desember 2019 menggunakan catatan medis elektronik. Hasil dari studi ini mengungkapkan bahwa riwayat endometriosis merupakan faktor risiko independen untuk plasenta previa. Mengingat keterbatasan studi ini, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dampak operasi endometriosis terhadap komplikasi perinatal. Artikel ini telah dipublikasikan pada Agustus 2024 di BMC Pregnancy and Childbirth, selengkapnya KLIK DISINI