Webinar Wasting pada Anak: Konsekuensi Kesehatan dan Intervensi Efektif Berbasis Masyarakat

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mengungkapkan prevalensi balita wasting sebesar 7,7% pada 2022, naik 0,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Balita wasting berisiko lebih tinggi mengalami stunting dibandingkan balita dengan status gizi baik. Kondisi wasting juga diketahui meningkatkan risiko kematian pada balita terutama bayi berusia di bawah 1 tahun (Wright et al., 2021). Wasting menjadi salah satu prioritas program pemerintah dalam RPJMN 2020-2024 yang ditargetkan prevalensinya menurun hingga 7% pada 2024. Di Indonesia, wasting menjadi tantangan serius bagi sektor kesehatan. Anak-anak yang mengalami wasting memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita infeksi, gangguan perkembangan fisik dan kognitif, dan bahkan kematian dalam kasus yang paling parah. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Intervensi efektif mencakup peningkatan akses gizi, pengobatan infeksi, penyuluhan, dan pendekatan multisektoral diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang wasting pada anak. Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan webinar “Wasting pada Anak: Konsekuensi Kesehatan dan Intervensi Efektif Berbasis Masyarakat”. Dengan adanya webinar ini, diharapkan para peserta dapat memperoleh wawasan baru dan memperkuat komitmen bersama dalam mengatasi masalah wasting pada balita. Melalui edukasi, kolaborasi, dan tindakan nyata, kita dapat memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan terbaik untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat.