Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, 42,6% anak balita mengalami stunting pada tahun 2018, yang berdampak baik pada tingkat individu maupun komunal. Langkah pertama dalam menciptakan intervensi yang efektif adalah mengidentifikasi faktor risiko stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, dengan menggabungkan data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar Indonesia (RISKESDAS) 2018. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan memanfaatkan data individu yang berhasil dikunjungi selama survei. Penapisan data awal di Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan kriteria anak usia 0–59 bulan dan stunting menunjukkan sebanyak 1643. Untuk mencegah stunting pada anak, pemerintah harus mengintervensi ibu berpendidikan rendah dan yang tinggal di pedesaan. Intervensi meliputi sosialisasi intensif tentang peningkatan status gizi selama kehamilan dan mempraktekkan kebiasaan MP-ASI dan ASI sampai anak berusia 24 bulan. Artikel ini dipublikasikan pada 2023 di jurnal MDPI, selengkapnya https://www.mdpi. com/1660-4601/20/2/1640