Beberapa faktor dapat memengaruhi siklus menstruasi wanita, termasuk stres, penambahan berat badan, dan hormon. Menurut penelitian, wanita mengalami lebih banyak ketegangan, kecemasan, dan depresi daripada pria selama pandemi. Pandemi COVID-19 yang berlangsung telah terbukti dapat dikontrol penyebarannya dengan penggunaan vaksin. Manfaat vaksinasi jauh lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan.
Satu-satunya kontraindikasi untuk vaksinasi COVID-19 adalah reaksi alergi parah atau akut terhadap vaksin atau komponennya. Namun, beberapa wanita mengalami kelainan menstruasi setelah imunisasi, termasuk perdarahan menstruasi yang berat (menoragia), perdarahan yang sering (metroragia/polimenore), dan perdarahan pascamenopause. Penelitian ini mencakup 2403 responden yang divaksinasi dan 1556 responden yang tidak divaksinasi. Responden yang divaksinasi menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna dan Johnson & Johnson. Siklus menstruasi wanita dapat dipengaruhi oleh efek imunologis pada hormon yang mengontrol siklus menstruasi.
Banyak wanita dalam konteks budaya yang berbeda mungkin merasa tidak nyaman membicarakannya, mungkin tidak mengira itu terkait dengan vaksin, atau mungkin tidak didorong oleh tenaga kesehatan untuk membuat laporan resmi ke sistem pelaporan efek samping, sehingga jumlah kasus yang sebenarnya diperkirakan akan jauh lebih tinggi daripada jumlah yang tercatat dalam sistem.
Artikel ini telah dipublikasikan pada September 2022 di International Journal of Women’s Health, selengkapnya https://www.dovepress.com/short-term-effect-of-corona-virus-diseases-vaccine-on-the-menstrual-cy-peer-reviewed-fulltext-article-IJWH