Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Menurut WHO, stunting menjadi masalah kesehatan masyarakat jika prevalensinya 20% atau lebih.
Prevalensi stunting balita di Indonesia pada 2018 lebih dari 20% sehingga menjadi masalah kesehatan masyarakat dan perlu segera ditangani. Keanekaragaman makanan menggambarkan kualitas makanan untuk balita. Pemberian makanan yang bervariasi akan meningkatkan risiko malnutrisi, stunting, dan gangguan penyakit. Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik tetapi juga perkembangan psikososial.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah stimulasi psikososial dan keragaman makanan berhubungan dengan stunting. Stimulasi psikososial dan keragaman makanan berhubungan dengan stunting. Tidak mengkonsumsi makanan yang bervariasi meningkatkan kejadian stunting 12 kali lipat.
Artikel ini dipublikasikan pada 2021 di Journal of Maternal and Child Health, selengkapnya Klik Disini