Secara global, diperkirakan 15 persen ibu hamil mengalami komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa. Komplikasi ibu tidak hanya dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi baru lahir, tetapi juga memiliki konsekuensi sosial dan ekonomi bagi keluarga.
Penelitian sebelumnya di Indonesia telah meneliti beberapa faktor risiko komplikasi ibu, termasuk nulipara, usia yang lebih muda dan lebih tua, status sosial ekonomi rendah, tempat tinggal perkotaan, dan kualitas kunjungan antenatal yang buruk.
Sebagai rumah bagi lebih dari 260 juta orang yang tersebar di 34 provinsi, Indonesia menghadapi kesenjangan dalam pemanfaatan layanan kesehatan. Pemanfaatan pelayanan kesehatan terutama terkait dengan aksesibilitas pelayanan. Misalnya, hambatan geografis dan keuangan, seperti perawatan antenatal (ANC) dan layanan persalinan, telah lama didokumentasikan sebagai tantangan utama dalam distribusi akses kesehatan ibu.
Selain itu, keterlambatan akses dapat meningkatkan risiko kondisi ibu yang berpotensi mengancam jiwa selama kehamilan. Oleh karena itu, penting untuk mencegah komplikasi kehamilan dengan menghilangkan hambatan untuk mengakses perawatan kesehatan, yang perlu segera dikenali dan diselesaikan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kontribusi hambatan akses pelayanan kesehatan terhadap komplikasi kehamilan di Indonesia.
Artikel ini telah dipublikasikan pada Agustus 2021 di International Journal of Women’s Health, selengkapnya https://www.dovepress.com/perceived-barriers-in-accessing-health-care-and-the-risk-of-pregnancy–peer-reviewed-fulltext-article-IJWH