Jakarta – Sejumlah sekolah melakukan penyesuaian akibat pandemi virus Corona COVID-19. Anak tetap mendapatkan tugas-tugas sekolah agar mereka bisa belajar meski tidak datang ke sekolah.
Akan tetapi, suasana rumah pastinya berbeda dengan sekolah. Ada saja hal yang bisa mengganggu konsentrasi belajar anak. Ada kalanya anak yang kurang fokus belajar, efeknya akan berimbas pada orang tua yang sedang bekerja.
Sekretaris Bidang Hubungan Masyarakat dan Kesejahteraan Anggota, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Catharine Mayung Sambo, SpA(K), memberikan saran cara agar anak tetap fokus belajar meski dari rumah. Apa saja?
Buat aturan bahwa waktu belajar hanya untuk belajar, tidak sambil main atau makan:
- Tanyakan pada guru atau sekolah, bagaimana aturan break untuk makan, ke kamar mandi, dan apabila anak merasa jenuh
- Pakaikan seragam sekolah atau tidak boleh-boleh saja, asalkan sesuai dengan aturan masing-masing
- Ciptakan ruangan khusus untuk anak belajar
Selain itu, dikutip dari laman Young Parents, berikut beberapa cara tambahan agar anak fokus belajar dari rumah.
1. Ciptakan suasana tenang
Saat anak harus belajar dari rumah, ciptakanlah suasana yang tenang. Eliminasi stimulan yang tidak perlu dan bisa mengganggu konsentrasi anak seperti, suara musik atau televisi.
Gunakan earphone atau headphone jika terbiasa memutar lagu sebagai teman saat bekerja. Jika tidak bisa benar-benar mengeliminasi gangguan ini maka usahakan untuk meminimalkan.
2. Duduk bersama anak
Riset menunjukkan, anak akan bermain lebih lama saat orang tua duduk di sampingnya. Prinsip ini bisa saja berlaku saat anak belajar.
Coba untuk temani anak dan duduk dengan dia saat mulai belajar. Orang tua bisa duduk sambil membaca atau membuka laptop sembari bekerja. Sesekali lemparkan senyum pada anak tanpa mengajaknya untuk mengobrol. Anak pun bisa tetap fokus belajar.
3. Terapkan target
Tetapkan target lama waktu belajar anak. Orang tua tidak perlu memaksakan anak dengan target yang tinggi. Coba ajak dia untuk membaca dengan konsentrasi penuh selama 5-10 menit, lalu beri waktu untuk berhenti sejenak.
Saat dia sudah mencapai target, tambahkan waktu sedikit demi sedikit misal hari ini 10 menit lalu keesokan harinya ditambah lagi 5 menit. Jabarkan strategi ini pada anak agar dia sadar akan target-target yang ditetapkan.
4. Dorong anak untuk aktif
Ingat, di sini orang tua hanya membantu sang anak. Pastikan anak yang sepenuhnya mengerjakan tugas-tugasnya. Saat orang tua banyak mengambil alih dalam tugasnya, maka yang berkonsentrasi justru hanya orang tuanya dan bukan si anak.
Sumber: https://health.detik.com/