Jakarta – Wabah pneumonia misterius di Wuhan pada 31 Desember 2019 dilaporkan telah meningkat menjadi 59 kasus. Hal ini membuat sejumlah negara di Asia mewaspadai penyebaran wabah ini, salah satunya Singapura.
Bocah asal China dengan pneumonia ini ditahan di Singapura dan diisolasi sebagai tindakan pencegahan memiliki penyakit virus.
Mengutip Channelnewsasia, Departemen Kesehatan Singapura mengatakan bocah perempuan berusia tiga tahun ini dirawat di bangsal untuk penilaian dan perawatan lebih lanjut, karena memiliki riwayat perjalanan dari kota Wuhan dan mengidap pneumonia.
Meski begitu, belakangan diketahui bocah ini tidak memiliki kaitan dengan mewabahnya pneumonia misterius yang terjadi di China.
Meski melakukan perjalanan ke Wuhan, bocah ini rupanya tidak mengunjungi pasar grosir makanan di Wuhan, lokasi mewabahnya pneumonia.
Depkes Singapura mengatakan, bahwa bocah itu juga dites negatif untuk SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus).
“Penyebab pneumonianya adalah virus syncytial pernapasan, penyebab umum infeksi saluran pernapasan pada anak-anak,” kata Depkes.
Departemen Kesehatan Singapura menggerakkan para praktisi medis untuk mewaspadai kasus-kasus pneumonia yang baru melakukan perjalanan dari Wuhan.
“Singapura kemungkinan akan melihat lebih banyak lagi kasus-kasus yang perlu diselidiki untuk kemungkinan kaitannya dengan kasus pneumonia yang terjadi di Wuhan. Departemen Kesehatan akan terus memantau situasi dengan seksama,” jelasnya.