Operasi caesar (SC) merupakan prosedur bedah yang paling umum dilakukan di seluruh dunia dengan sekitar 30 juta prosedur setiap tahun. Tingkat operasi caesar bervariasi di berbagai negara, mulai dari 0,6% di Sudan Selatan hingga 58,1% di Republik Dominika. Ibu yang melakukan operasi caesar beresiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami morbiditas dan mortalitas dibandingkan dengan persalinan normal. Risiko komplikasi seperti perlengketan perut, infeksi di lokasi operasi, perdarahan, dan plasenta akreta meningkat dengan setiap prosedur SC. Selain itu, kehamilan di masa depan berpotensi mengalami komplikasi seperti pecahnya jaringan parut rahim yang dapat berakibat fatal bagi ibu maupun bayi, terutama dalam 18 bulan pertama setelah SC.
Pedoman internasional menyarankan agar wanita yang pernah menjalani operasi caesar sebelumnya dapat mencoba melahirkan secara normal (melalui vagina) pada kehamilan berikutnya, jika dilakukan di tempat yang aman dan memungkinkan. Proses mencoba melahirkan normal setelah operasi caesar ini disebut Trial of Labor After Cesarean (TOLAC). Jika usaha ini berhasil dan bayi lahir dengan selamat melalui persalinan normal, maka hasilnya disebut Vaginal Birth After Cesarean (VBAC). Di berbagai tempat, banyak wanita yang melahirkan kembali melalui operasi caesar berulang. Di Eropa, tingkat VBAC yang dilaporkan adalah 26%, dibandingkan dengan 81% wanita yang tidak memiliki riwayat SC sebelumnya.
Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa wanita di Sierra Leone menghadapi risiko signifikan terkait kehamilan dan persalinan setelah menjalani operasi caesar. Oleh karena itu, mengurangi tindakan SC yang tidak perlu menjadi sangat penting. Perhatian khusus dan dukungan perlu diberikan kepada wanita dengan status sosial ekonomi rendah dan mereka yang mengalami kematian perinatal. Di daerah dengan akses terbatas terhadap SC, klinisi terlatih dapat memperkuat sistem kesehatan dengan menyediakan perawatan obstetri darurat yang aman.
Artikel ini telah dipublikasikan pada November 2024 di International Journal of Gynecology & Obstetrics
Selengkapnya