Webinar Hari Ibu – Perempuan Indonesia Berdaya: Bersama Selamatkan Perempuan Indonesia dengan Pendekatan Transformasi Kesehatan

Kesehatan perempuan merupakan fondasi utama dalam membangun keluarga dan generasi bangsa yang berkualitas. Namun hingga saat ini, Indonesia masih menghadapi permasalahan serius terkait tingginya angka kematian ibu serta tingginya kejadian kanker serviks yang menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan. Kedua masalah ini tidak hanya mencerminkan tantangan klinis, tetapi juga menunjukkan kompleksitas ekosistem kesehatan ibu yang belum sepenuhnya optimal.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih menjadi isu kesehatan yang serius. Data tahun 2023 menunjukkan terdapat 4.129 kasus kematian ibu berdasarkan Maternal Perinatal Death Notification (MPDN). Meskipun menunjukkan tren penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, angka ini masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Penyebab utama kematian ibu meliputi komplikasi non obstetri, perdarahan, eklampsia, dan infeksi, yang diperberat oleh keterlambatan dalam pengenalan risiko, diagnosis, serta rujukan, terutama di wilayah timur Indonesia seperti Papua.

Kanker serviks saat ini merupakan jenis kanker terbanyak kedua pada perempuan di Indonesia. Setiap tahun diperkirakan terdapat lebih dari 36.000 kasus baru, dan sekitar 70% kasus baru terdeteksi pada stadium lanjut, sehingga risiko kematian menjadi jauh lebih tinggi. Rendahnya cakupan deteksi dini melalui pemeriksaan IVA dan Pap Smear, serta belum meratanya akses vaksinasi HPV, menjadi faktor utama tingginya angka kematian akibat kanker serviks. Menyikapi hal tersebut, pemerintah menempatkan upaya promotif dan preventif sebagai prioritas melalui program vaksinasi HPV dan skrining kanker serviks secara berkala.

Permasalahan kematian ibu dan kanker serviks mencerminkan lemahnya beberapa komponen dalam ekosistem kesehatan ibu, yaitu jaringan kompleks dan saling terkait yang terdiri dari individu, keluarga, tenaga kesehatan, organisasi layanan kesehatan, sumber daya, lingkungan, sistem informasi, serta kebijakan. Ekosistem ini memengaruhi kesehatan perempuan secara menyeluruh, mulai dari masa pra-konsepsi, kehamilan, persalinan, hingga periode pasca persalinan.

Dalam konteks Transformasi Sistem Kesehatan, penguatan ekosistem kesehatan ibu menjadi kunci utama. Transformasi ini menekankan pelayanan yang lebih preventif, promotif, terintegrasi, dan berbasis data, dengan pelayanan primer sebagai garda terdepan. Perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya memiliki peran strategis dalam deteksi dini risiko, edukasi kesehatan, pemanfaatan sistem informasi kesehatan, serta memastikan rujukan yang tepat waktu dan berkesinambungan. Pemanfaatan data dan sistem digital diharapkan tidak hanya menjadi alat pelaporan, tetapi juga berfungsi sebagai peringatan dini untuk mencegah kematian ibu dan keterlambatan penanganan.

Momentum Hari Ibu menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kesadaran dan pemberdayaan perempuan Indonesia melalui edukasi kesehatan yang komprehensif. Webinar ini diharapkan menjadi sarana peningkatan pengetahuan, kepedulian, serta penguatan kolaborasi antara tenaga kesehatan, pembuat kebijakan, dan masyarakat dalam upaya mencegah kematian ibu dan kanker serviks, sekaligus mendukung terwujudnya perempuan Indonesia yang sehat, berdaya, dan terlindungi sepanjang siklus kehidupannya.