Faktor Psikososial dan Konteks dalam Perubahan Praktik Menyusui dan MPASI di Belize

Faktor Psikososial dan Konteks dalam Perubahan Praktik Menyusui dan MPASI di Belize

Artikel Mingguan

emberian ASI diakui secara luas sebagai bagian penting dalam menjaga kesehatan bayi dan ibu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif  yaitu hanya memberikan ASI tanpa makanan atau minuman lain — selama enam bulan pertama kehidupan. Setelah itu, ASI sebaiknya tetap diberikan bersama makanan pendamping hingga usia dua tahun atau lebih. Selain manfaat bagi bayi, menyusui juga memberikan keuntungan bagi ibu, seperti menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium, membantu mengatur jarak kelahiran, serta mendukung kesehatan mental ibu. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method, yaitu menggabungkan data kuantitatif dari survei MICS (tahun 2006, 2011, 2015-2016), telaah dokumen, serta data kualitatif yang dikumpulkan di Belize pada Agustus–September 2022. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi faktor psikososial dan kontekstual termasuk kesehatan mental ibu yang memengaruhi praktik menyusui dan pemberian makanan pendamping. Data dikumpulkan melalui 45 wawancara langsung, diskusi kelompok terfokus, dan wawancara informan kunci. Hasilnya, 93% ibu pernah menyusui, 82% memberikan ASI eksklusif, dan 78% menyusui dalam satu jam setelah melahirkan. Namun, dua dari tiga anak tidak menerima ASI eksklusif selama enam bulan.

Setengah dari responden berisiko mengalami gangguan kesehatan mental, meskipun tidak ditemukan hubungan langsung antara kondisi mental dan praktik menyusui. Ibu dengan kesehatan mental lebih buruk cenderung memiliki lebih banyak anak, pendidikan rendah, ekonomi lemah, dan lebih sadar akan hambatan menyusui. Kesimpulannya, meski praktik menyusui membaik, kerentanan psikososial tetap ada. Diperlukan intervensi kesehatan masyarakat yang terintegrasi dan berkeadilan untuk mendukung peningkatan praktik menyusui dan pemenuhan gizi anak secara menyeluruh. Artikel ini telah diterbitkan dalam BMC Public Health pada Juli 2025.

Selengkapnya