Hubungan antara cahaya bulan dan angka kelahiran telah membuat orang terpesona selama berabad-abad, dan banyak yang percaya bahwa fenomena langit ini mempunyai pengaruh mistis terhadap reproduksi. Meskipun hubungan antara fotoperiode (pencahayaan matahari) dan reproduksi, termasuk angka kelahiran, telah dapat dibuktikan. Namun, pengaruh cahaya bulan terhadap angka kelahiran belum pernah dijelaskan dengan jelas. Dalam siklus 24 jam, bulan mempengaruhi bumi melalui gaya gravitasinya.
Seiring dengan pemanasan matahari, gaya gravitasi bulan menentukan ritme pasang surut air laut selama 24 jam dan tekanan barometrik atmosfer. Beberapa bukti menunjukkan bahwa penurunan tekanan barometrik atmosfer berhubungan dengan pecahnya selaput ketuban dan permulaan persalinan, sehingga mempengaruhi kejadian kelahiran. Studi ini mengeksplorasi potensi dampak radiasi matahari dan siklus bulan terhadap kelahiran manusia. Selain itu, interaksi matahari dan bulan dapat mengatur ritme hormonal, seperti sekresi melatonin yang diketahui mempengaruhi fisiologi reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah radiasi matahari dan siklus bulan 24 jam dapat mempengaruhi prevalensi dan angka kejadian kelahiran manusia.
Artikel ini telah dipublikasikan pada Juli 2024 di BMC Pregnancy and Childbirth, selengkapnya KLIK DISINI