Kondisi gizi ibu yang kurang baik di banyak negara berpendapatan rendah dan menengah merupakan faktor penentu buruknya kesehatan selama kehamilan dan berdampak buruk pada kelahiran seperti berat badan lahir rendah (BBLR). Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan suplemen protein energi seimbang pada kehamilan untuk mengurangi risiko lahir mati dan neonatus kecil untuk usia kehamilan.
Bangladesh adalah salah satu dari negara yang menerapkan pemberian suplementasi ini dalam skala besar untuk ibu hamil. Meskipun angka kekurangan gizi di Bangladesh telah membaik baru-baru ini, Bangladesh masih mempunyai tingkat kekurangan gizi pada ibu hamil dan angka kelahiran yang buruk, terutama di tingkat daerah dan di kalangan keluarga miskin. Mengingat beban gizi di Bangladesh dan momentum politik yang kuat untuk mengatasi kesenjangan gizi ibu dan anak, suplementasi ini merupakan intervensi yang sangat menjanjikan, terutama karena pertumbuhan di dalam kandungan berdampak pada kejadian stunting pada usia 24 bulan.
Oleh karena itu, untuk mendukung uji coba efektivitas suplementasi ini, peneliti mengevaluasi penerimaan produk suplementasi yang dikemas dan difortifikasi siap saji di kalangan wanita usia reproduksi dan penyedia layanan kesehatan di pedesaan Bangladesh serta mengeksplorasi kelayakan untuk mematuhi suplementasi harian. Selama 2 minggu pengamatan, responden mengonsumsi lebih dari 80% suplemen yang diberikan dan mengidentifikasi strategi kepatuhan, termasuk alat bantu visual dan pengingat dari anggota keluarga atau penyedia layanan. Organisasi profesi merekomendasikan pesan komunikasi yang ditargetkan kepada ibu mertua untuk menciptakan lingkungan rumah yang mendukung. Hasil studi ini mengambarkan dengan adanya pemberian informasi pada perubahan bentuk suplementasi dapat meningkatkan penerimaan dan mengoptimalkan kepatuhan dalam uji efektivitas yang akan datang.
Artikel ini telah dipublikasikan pada November 2023 di Maternal and Child Nutrition, selengkapnya https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/mcn.13