Latto-latto Sebaiknya Dilarang atau Dibiarkan? Pakar UGM Jelaskan Manfaatnya

Latto-latto Sebaiknya Dilarang atau Dibiarkan? Pakar UGM Jelaskan Manfaatnya

Berita

Permainan latto-latto yang populer di seluruh Indonesia mulai memunculkan kekhawatiran bagi para orang tua. Sebab, sudah ada beberapa kasus anak yang terluka karena permainan latto-latto.

Berdasarkan laporan di detikcom pada Selasa (10/1) lalu, seorang anak perempuan berusia 5 tahun asal Kabupaten Sukabumi dilarikan ke rumah sakit gegara luka sobek pada bagian bibirnya karena terkena latto-latto.

Penyebabnya bukan secara langsung terkena latto-latto saat dirinya bermain. Melainkan akibat dirinya terdorong saat bermain, lalu bibirnya terkena latto-latto.

Kemudian di Kalimantan Barat, ada seorang bocah SD berinisial AN yang diketahui mengalami luka parah pada matanya akibat mainan latto-latto.

Kejadian ini bermula saat bocah tersebut bermain latto-latto lalu pecah hingga serpihannya mengenai mata AN. Sesampainya di rumah, matanya sudah memerah dan langsung dibawa ke rumah sakit dan menjalani operasi, penglihatannya juga tampak kabur.


Apakah Ada Sisi Positif Bermain Latto-latto?

Melihat fenomena yang ada, Psikolog UGM, Prof Drs Koentjoro, MBSc, PhD Psikolog, mengatakan bahwa latto-latto memiliki sisi positif yang perlu dipahami oleh masyarakat.

Salah satunya adalah mengurangi ketergantungan anak untuk bermain gawai.

“Segi positifnya ketergantungan anak pada handphone (HP) jadi berkurang. Dulunya waktu untuk main HP sekarang ke lato-lato,” jelasnya dikutip dari laman resmi UGM, Kamis (12/01/2022).

Selain itu, Koentjoro juga menjelaskan permainan latto-latto bisa melatih anak, antara lain:

– Melatih konsentrasi

– Ketangkasan fisik

– Kepercayaan diri

– Sosialisasi

– Sarana anak berolahraga yang murah.

Peran Penting Orang Tua saat Anak Bermain Latto-latto

Terkait laporan latto-latto yang melukai anak-anak ketika memainkannya, Koentjoro menyampaikan bahwa kehadiran orang tua dalam hal ini menjadi sangat penting.

Menurutnya, peran orang tua menjadi krusial untuk memberikan pemahaman atau mengedukasi anak-anak terkait cara, aturan, hingga bahaya dari setiap permainan yang dimainkan termasuk lato-lato.

“Peran orang tua harus ada, bermain dengan aman harus diajarkan kepada anak. Aturan kapan main juga dijelaskan seperti saat memakai HP, agar tidak mengganggu lingkungan,” jelasnya.

Apakah Latto-latto Perlu Dilarang?

Terkait isu sekolah melarang latto-latto, Guru Besar Fakultas Psikologi UGM ini kurang setuju. Sebab, sekolah memiliki peran untuk memberikan pengertian pada siswanya akan aturan dan cara bermain latto-latto yang aman dan tidak mengganggu lingkungan.

Menurutnya, sekolah justru bisa menjadi fasilitator bagi anak dalam menyalurkan hobi bermain latto-latto.

Misalnya dengan menyelenggarakan lomba latto-latto yang tidak hanya sebagai sarana menampung hobi anak, tetapi juga mengajarkan bagaimana bermain secara jujur dan sportif.

“Sekolah mengingatkan. Bukan hanya sekedar melarang karena berbahaya atau membiarkan saja, namun anak-anak diingatkan bahaya latto-latto bagi diri sendiri dan orang lain serta kapan bisa bermain biar peka terhadap lingkungan,” tuturnya.

Tips Bermain Latto-latto yang Aman

Dikutip dari akun instagram Diskominfo Jateng, berikut ini tips aman bermain latto-latto.

1. Pilih tempat bermain yang luas dan terbuka. Pastikan tidak saling berdekatan dengan orang lain.

2. Gunakan tali yang tidak terlalu panjang.

3. Pastikan untuk memasang dan mengikat bola dengan kencang agar tidak terlepas saat digunakan.

4. Jaga jarak aman dari anggota tubuh diri sendiri maupun orang lain.

5. Perhatikan kecepatan arah gerak bola, dan selalu waspada terhadap bola yang melesat.

6. Saat bermain latto-latto usahakan jangan terlalu dekat dengan wajah. Hal ini dilakukan agar aman dan terhindar dari pantulan benturan antarbola.


Sumber: