Hubungan Vaksinasi COVID-19 di Awal Kehamilan Dengan Risiko Kelainan Kongenital pada Janin

Hubungan Vaksinasi COVID-19 di Awal Kehamilan Dengan Risiko Kelainan Kongenital pada Janin

Artikel Mingguan

Infeksi SARS-CoV-2 (COVID-19) meningkatkan angka kesakitan pada ibu dan bayi. Data menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 aman dan efektif selama kehamilan. Namun, ada kekhawatiran tentang dampak vaksin pada janin. Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara vaksinasi COVID-19 di awal kehamilan dan risiko kelainan kongenital pada janin yang diidentifikasi dengan ultrasonografi.

Penelitian ini menggunakan studi kohort yang mencakup ibu hamil yang menerima perawatan di pusat medis di Chicago, Illinois, Amerika Serikat yang menyelesaikan survei anatomi janin antara Maret dan November 2021 dan memiliki catatan vaksinasi COVID-19. Penelitian ini mengikuti pedoman pelaporan STROBE. Dari 3156 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, terdapat 2622 ibu hamil yang menerima setidaknya 1 dosis vaksin. Ada 1149 ibu hamil divaksinasi di trimester pertama.

Kelainan kongenital diidentifikasi pada 27 dari 534 orang yang tidak divaksinasi dan 109 dari 2622 orang yang menerima setidaknya 1 dosis vaksin. Setelah mengontrol faktor pemicu (usia saat melahirkan, nuliparitas, hipertensi kronis, dan kadar hemoglobin A1c selama trimester pertama), vaksinasi di awal kehamilan tidak dikaitkan dengan adanya kelainan kongenital yang diidentifikasi pada ultrasonografi. Tenaga kesehatan dapat menggunakan bukti ini dalam menasihati pasien mereka tentang keamanan vaksinasi.

Artikel ini telah dipublikasikan pada April 2022 di JAMA Pediatrics, selengkapnya KLIK DISINI.