Momen Pilu Ibu Pegang Erat Tangan Anaknya Sebelum Meninggal karena COVID-19

Momen Pilu Ibu Pegang Erat Tangan Anaknya Sebelum Meninggal karena COVID-19

Berita

Jakarta – Kisah haru menimpa satu keluarga yang terpapar Corona. Anabel Sharma dan bercerita bagaimana ia dan ibunya berjuang melawan COVID-19 bersamaan di ruang ICU.

Tempat tidur keduanya bersampingan, mereka juga saling berpegangan tangan menguatkan satu sama lain. Namun, sayangnya sang ibu menghembuskan napas terakhirnya tepat usai 24 jam menjalani perawatan intensif di ICU karena COVID-19.

“Tetapi hanya 24 jam kemudian, ibu berusia 76 tahun itu meninggal,” lapor The Mirror.

Sang anak, Anabel, mewanti-wanti beberapa orang yang mungkin masih meremehkan COVID-19. Hal ini menjadi gambaran betapa singkatnya kehilangan orang terdekat akibat Corona.

“Jangan biarkan ini terjadi padamu. COVID-19 menyerang keluarga kami sangat cepat dan sangat menakutkan. Siapapun bisa tertular COVID-19 dan kamu tidak tahu apakah bisa bertahan atau tidak,” tuturnya.

Hampir semua keluarganya ikut terpapar Corona, suami Anabel beserta anak-anaknya juga ikut terinfeksi tetapi tidak mengalami gejala parah. Meski begitu, mereka termasuk orang yang selalu mematuhi protokol COVID-19, mereka pun tak menyangka bisa tetap tertular.

Suatu hari, saat kondisi sang ibu sudah semakin kritis, Anabel mendengar kalimat ibu yang membuat dirinya tak kuasa menahan tangis.

“Ibu sedang mencoba untuk berbicara. Yang saya dengar adalah ‘kremasi’ dan ‘siap mati’. Saya menangis tapi ibu sangat berani,” curhatnya.

Di saat-saat terakhirnya, Maria melepas masker oksigennya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Anabel dan saudara perempuannya.

“Jika ada yang berpikir untuk melanggar protokol COVID-19, saya akan mendorong mereka untuk menempatkan diri pada posisi saya dan memikirkan bagaimana rasanya melihat ibu sendiri meninggal, atau diberi tahu bahwa kamu mungkin tidak akan hidup lama,” ujarnya mengingatkan.

Di momen-momen sebelum meninggal, sang ibu kala itu melepas alat bantu oksigen sementara untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Anabel dan saudara perempuannya. Keesokan harinya, dokter mendorong Anabel ke samping tempat tidur ibunya dan Maria dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19.

Sumber: https://health.detik.com/